Jumat, 05 Agustus 2011

memang benar sebuah ungkapan yang menyatakan "everything happen for a reasons" (semua yang terjadi dihidup itu pasti beralasan)
yesterday @ 01.00 p.m, ready for help new baby from ny.L.
Setelah dipimpin hampir 2 jam untuk persalinan ternyata si baby belum juga lahir, meski semua tindakan perbaikan keadaan umum telah dilakukan mulai dari nutrisi, infus, oksigen dan episiotomi untuk pelebaran jalan lahir sudah dilakukan. Tetapi power dari si ibu sangat lemah, sempat terpikir, si baby akan lahir dengan kondisi mencemaskan. Alhasil, thats right. Si baby lahir tanpa menangis, warna kulit pucat, dan tidak merespon rangsangan taktil. Tindakan penyelamatan ini terasa begitu cepat, segera klem dan potong tali pusat, tidak lupa slem lendir pada mulut dan hidung si baby, but not responding. Segera ku persiapkan meja resusitasi, langkah awal resusitasi, HAIKAP(Hangatkan Atur posisi Isap lendir Keringkan Atur posisi again Penilaian) , tetapi hasilnya nihil. Yang ku tahu saat itu semua menangis, mulai dari ayah dan bunda si baby, eyang kakung dan uti, pakde budhe, dll. Di hati rasanya dagdigdug sambil terus berdoa "nak, ayo menangis, ayo anak pintar, menangis sayang"
matanya terbuka tetapi belum menangis, segera ku slem tanpa henti, sembari melakukan ventilasi menggunakan sungkup. Tekanan pertama percobaan, dada mengembang. Dilanjutkan dengan ventilasi selanjutnya, dan alhamdulillah menangis. T_T
Terbayar sudah senam jantungnya.
Ini pelajaran yang begitu berharga bagiku suatu hari nanti. Semoga aku mampu menjadi bidan yang bermanfaat untuk masyarakat kelak. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar