Dalam diri terdapat nyawa yang terselimuti oleh raga. Raga ini yang berjalan menuju ketetapan akhir, menuju keputusan hidup paling mutlak. Entah hal apa yang kita temui lebih dahulu.
Setiap manusia mempunyai jalur tersendiri dengan cara yang berbeda-beda untuk menemui ketetapan yang memutus segala hal yang awalnya biasa menjadi tidak biasa. Hal itu adalah "JODOH" dan "AJAL"
Ya Robb, aku terlalu naif dengan niat dan tujuanku yang terkadang tidak sejujur ketika KAU beri kesempatan untuk ku menghirup indahnya nafas dunia dengan semua kekomplekskannya. Satu yang pasti, aku takkan pernah tahu pada batas mana langkah atas inginku akan terhenti. Mungkin JODOH atau mungkin pula pada AJAL. Apapun itu, Allah. Ku harap kesucian niatku tetap KAU jaga. Beri aku cukup waktu untuk mampu melewati ketetapan akhirMU secara sempurna. Bimbing aku, Allah. Untuk tetap ada dalam mencari ridhaMU. Temaniku difase awal ini, diperiodeku sebagai insan yang mulai mengambil tanggungjawab sebagai seorang BIDAN. Mudah-mudahan segala sesuatu yang ku lakukan tetap dalam naunganMU, tetap ada dalam jalurMU.
Kapanpun ketetapan akhir itu menghampiriku, ku harap jadikan hatiku dan keluarga ridha dengan hal itu.
Dimalam ini, ya Allah. Ku titipkan cita-cita dan seseorang yang ku cinta dalam jemariMU.
Tuntun hati ini selalu dalam menggapai cita-cita, agar mampu ku lihat senyum kebahagiaan dalam air muka orangtua dan keluarga, agar kuat aku melewati segala rintangan untuk membahagiakan ibu dan ayahku.
PadaMU pula ya Robb, ku selipkan sebuah nama dalam genggamanMU. Bahagiakan ia, Allah. KAU yang Maha Memiliki hati. Lembutkanlah hatinya.
Aku bersimpuh ikhlas dengan semua inginMU, ya Robb.
Luaskanlah hati dan pemikiranku akan segala ketentuan mutlak yang akan terjadi dalam ragaku, hatiku. . . . . Amin, Allahumma Amin. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar