"Tuhan, maafkan diri ini yang tak pernah bisa menjauh dari angan tentangnya, namun apalah daya ini bila ternyata sesungguhnya, aku terlalu cinta dy. . ."
fm lovers, itulah salah satu single dari teteh rossa yang direquest oleh dira. Selanjutnya. . . . . . .
Bersama volume radio yang semakin menggema sekelililing kamar, lamunan dira menelusur di tahun ke 6 setelah tahun ini. . .
"aku akan lakuin apapun hun buat kamu tetep disampingku. . Aku ga bisa ga ada kamu. ." ucap andi lirih dipangkuan dira
"aku ga bisa hun, kita ga bisa satu. Kamu tetep keras, aku ingin yang terbaik. ." ucap dira. .
6 tahun berlalu, entah mengapa rasa itu baru tumbuh dengan subur kembali dilumbung hati dira, ya. . Saat keadaan tidak memungkinkan untuk menggapai andi.
"harusnya kamu beri aku waktu, hun. Untuk bener2 sadar kamu yang terbaik. ." suara hati dira berbisik lirih
bergegas dira membereskan tumpukan surat yang baru saja ia baca dan pahami maksud isinya. Cincin tanda kasih sayang berukir nama dira dan andi masih melingkar dijemari dira.
Dira menyadari semua tidak akan kembali tapi dira berharap, semua ini bisa mengganti kebahagiaan yang ia rampas dari hati andi.
Ketika andi bahagia, dengan yang ia cinta. Dira hanya mampu menahan bendungan air mata yang tak hentinya mengalir.
"Tuhan, kuatkan aku. .
Aku mencoba menjauh tapi semakin ku pungkiri, semakin ku yakin, andi memang paling mengertiku. ."
ucap dira dalam sujud panjang bersama malam yang menjelang pagi. . .
"izinkan aku mencintainya, satu kali lagi, Tuhan. ."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar