Selasa, 01 Maret 2011

10 september 2005

Disela kelelahan, kau hadir meski sebatas bayangan buram. Kekasih hati yang tlah pergi baru ku sadari cintanya, membekukan lisan ini, melambungkan kisah masa itu, pada hampir 6 waktu lalu. 6 waktu dimana kau ikrarkan janji itu, dimana hati tulusmu datang menyayangiku, yang pada akhirnya, ku buang jauh-jauh ke angkasa, agar tak terlihat, ku hancurkan semua anganmu tentang kita tanpa maaf, ku tenggelamkan perahu berisi kesetiaan itu, dengan berpaling. . . . >___<
Selang, beberapa senja menguji diriku dengan berbagai macam jenis cinta, entah itu tulus, entah itu busuk, aku lewati. . . semua itu mendamparkan aku dalam kondisi sepi, berteman tangis, berteman penyesalan, berteman ilalang yang membuang muka atas cinta dari raut rasa bersalahku. .
Seperti batu yang terhempas, terdorong oleh cinta munafik itu dalam lubang sumur yang tak berbatas dalamnya, sedalam penyesalan itu, sedalam terkuburnya kisah indah masa kita. .
Aku lemah, hun. . .
Aku tak mampu. .

Merelakanmu bersanding di samping bintang kedua setelah aku, ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar